Baju Cele adalah pakaian adat khas Provinsi Maluku yang di kenal karena keanggunannya dan nilai filosofis yang mendalam. Pakaian ini tidak hanya mencerminkan identitas budaya masyarakat Maluku, tetapi juga menjadi simbol kehormatan dalam berbagai upacara adat dan perayaan penting.
Ciri Khas dan Desain
Baju Cele memiliki desain menyerupai baju kurung dengan panjang hingga pertengahan pinggul. Ciri khas utamanya adalah motif garis-garis geometris atau kotak-kotak kecil yang tersusun rapi. Warna yang dominan pada Baju Cele adalah merah terang, yang melambangkan semangat dan keberanian masyarakat Maluku. Selain itu, warna-warna cerah lainnya seperti oranye dan merah muda juga sering di gunakan.
Penggunaan dalam Upacara Adat
Baju Cele biasanya di kenakan dalam berbagai upacara adat seperti pelantikan raja, cuci negeri, pesta negeri, panas pela, dan upacara pernikahan. Pakaian ini di padukan dengan kain sarung tenun khas Maluku yang di sebut kain salele, yang dikenakan hingga sebatas lutut. Selain itu, lenso atau sapu tangan di letakkan di pundak sebagai pelengkap.
Perbedaan Penggunaan oleh Pria dan Wanita
Untuk wanita, Baju Cele di kenakan bersama kain sarung tenun dan di lengkapi dengan aksesoris seperti konde emas, tusuk konde, kalung berantai, dan gelang tradisional. Gadis yang mengenakan Baju Cele di sebut “nona baju cele kaeng” atau “nona kain salele”, sementara wanita yang sudah menikah di sebut “nyonya kain salele”.
Sementara itu, pria mengenakan Baju Cele dengan kemeja putih sebagai dalaman, jas berwarna merah dengan bordir keemasan, celana panjang hitam, dan sabuk kain salele. Sepatu pantofel sering di gunakan sebagai pelengkap, tanpa penutup kepala.
Makna Filosofis
Baju Cele bukan sekadar pakaian, tetapi juga simbol kehormatan dan identitas budaya. Motif geometris dan warna cerah mencerminkan karakter masyarakat Maluku yang kuat, lembut, dan berwibawa. Penggunaan Baju Cele dalam upacara adat menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan leluhur.
Dengan keunikan desain dan makna yang mendalam, Baju Cele tetap menjadi bagian penting dalam budaya Maluku, memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakatnya hingga kini.