Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk batu-batuan mulia yang menjadi incaran kolektor dari dalam maupun luar negeri. Salah satu batu akik yang paling legendaris dan bernilai tinggi adalah Batu Bacan, khususnya yang berasal dari wilayah Ternate, Maluku Utara. Di kenal karena keindahan warnanya yang eksotis dan kemampuan berubah seiring waktu, Batu Bacan mendapat julukan “batu hidup”.
Asal dan Sejarah
Batu Bacan berasal dari Pulau Kasiruta, Kabupaten Halmahera Selatan, namun Ternate menjadi pusat perdagangan dan pengolahan batu ini sejak lama. Nama “Bacan” sendiri di ambil dari nama pulau kecil di sekitar Halmahera, tempat batu ini pertama kali di temukan.
Pada masa Kesultanan Ternate, batu ini di gunakan oleh bangsawan dan tokoh adat sebagai simbol status dan kekuatan spiritual. Bahkan, konon para penjajah Portugis dan Belanda pun sangat mengagumi keindahan batu ini.
Jenis dan Karakteristik
Terdapat dua jenis Batu Bacan yang paling populer:
-
Bacan Doko
-
Warna dominan hijau tua hingga hijau bening.
-
Memiliki tingkat kejernihan tinggi.
-
Cenderung berubah menjadi lebih transparan seiring waktu (batu hidup).
-
-
Bacan Palamea
-
Warna hijau kebiruan atau hijau muda.
-
Lebih keras dan memiliki serat unik.
-
Populer di kalangan kolektor muda.
-
Ciri khas Batu Bacan:
-
Mengkristal secara alami seiring waktu.
-
Dapat di poles hingga mengilap seperti kaca.
-
Mampu menyesuaikan diri dengan suhu tubuh pemakai, memberi kesan “hangat”.
Proses Pengolahan
Batu Bacan yang baru di tambang masih berbentuk bongkahan kasar. Proses pengolahannya meliputi:
-
Pemotongan kasar menggunakan alat khusus.
-
Penggosokan bertahap, dari kasar hingga halus.
-
Pemolesan hingga mengilap.
-
Penyimpanan dalam suhu tertentu agar proses kristalisasi alami terus berlangsung.
Pengrajin di Ternate memiliki teknik turun-temurun yang membuat kualitas akhir Batu Bacan sangat unggul dan di minati kolektor dunia.
Nilai Ekonomi dan Koleksi
Di puncak popularitasnya (sekitar 2013–2015), Batu Bacan pernah di banderol hingga puluhan juta rupiah per butir, tergantung pada warna, kejernihan, ukuran, dan tingkat kristalisasi.
Hingga kini, Batu Bacan tetap menjadi ikon batu akik Indonesia yang langka dan prestisius. Banyak kolektor dari Jepang, Korea, dan Timur Tengah masih mencari Bacan berkualitas tinggi dari Ternate.
Mitos dan Kepercayaan
Batu Bacan di percaya memiliki kekuatan spiritual dan energi positif, antara lain:
-
Membawa keberuntungan dan kewibawaan.
-
Melindungi pemilik dari niat jahat.
-
Menenangkan pikiran dan memperkuat intuisi.
Meski tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, keyakinan ini tetap menjadi bagian dari daya tarik Batu Bacan di kalangan pecinta batu mulia.