Siger Lampung adalah salah satu mahkota adat paling ikonik di Indonesia. Berasal dari Provinsi Lampung, mahkota ini tak hanya berfungsi sebagai hiasan kepala dalam upacara adat, tetapi juga merupakan simbol kebesaran, keanggunan, dan identitas budaya masyarakat Lampung, khususnya wanita.
Asal Usul dan Sejarah
Siger berasal dari kata “sigor”, yang dalam bahasa Lampung berarti mahkota. Sejak zaman dahulu, Siger di gunakan oleh wanita bangsawan Lampung saat upacara adat atau pernikahan. Sebagai simbol status sosial, keberadaan Siger juga mencerminkan kedudukan suatu keluarga dalam masyarakat Lampung.
Lambat laun, fungsi Siger berkembang. Ia bukan hanya milik kalangan bangsawan, tapi menjadi bagian dari warisan budaya yang di lestarikan oleh seluruh masyarakat Lampung. Bahkan, kini Siger telah menjadi lambang Provinsi Lampung dan muncul di berbagai identitas resmi seperti logo pemerintahan dan arsitektur modern seperti Menara Siger di Bakauheni.
Ciri Khas dan Bentuk
Siger memiliki bentuk khas menyerupai segitiga atau melengkung ke atas dengan jumlah tanduk yang biasanya berjumlah ganjil, seperti 7 atau 9. Setiap “tanduk” atau lengkungan ini melambangkan nilai-nilai filosofis seperti:
-
Kebijaksanaan
-
Kesetiaan
-
Kehormatan
-
Keberanian
-
Kecantikan hati
-
Kesabaran
-
Keseimbangan
Mahkota ini terbuat dari kuningan atau emas, yang memantulkan cahaya dan memberikan kesan mewah. Hiasan tambahan seperti manik-manik, motif flora-fauna, serta kain tapis sering menyertai pemakaian Siger, membuat penampilan pemakainya menjadi anggun dan megah.
Makna Filosofis
Siger bukan sekadar ornamen kepala. Ia menyimpan filosofi mendalam tentang kedudukan perempuan dalam budaya Lampung. Wanita yang mengenakan Siger di anggap telah memasuki tahap kedewasaan, siap mengemban tanggung jawab sebagai istri, ibu, dan penjaga kehormatan keluarga.
Selain itu, bentuk simetris dan susunan tanduk pada Siger melambangkan keseimbangan antara alam, manusia, dan spiritualitas. Ini mencerminkan ajaran hidup masyarakat Lampung yang menjunjung tinggi harmoni dan keselarasan.
Peran dalam Upacara dan Budaya Populer
Siger paling sering di kenakan dalam upacara pernikahan adat Lampung. Pengantin wanita akan mengenakan Siger sebagai simbol bahwa ia telah di terima sebagai bagian dari keluarga besar dengan tanggung jawab baru.
Selain dalam pernikahan, Siger juga di kenakan saat acara budaya, festival, dan pertunjukan seni. Siger bahkan telah menembus ranah modern sebagai inspirasi dalam desain pakaian, souvenir, hingga logo instansi.
Menara Siger: Simbol Kemegahan
Salah satu representasi paling terkenal dari Siger adalah Menara Siger di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Menara ini berdiri megah sebagai gerbang masuk ke Pulau Sumatra, berbentuk Siger berwarna kuning emas yang menyimbolkan kebesaran budaya Lampung.