Batik Lasem: Perpaduan Harmoni Jawa–Tionghoa dari Rembang

Batik Lasem: Perpaduan Harmoni Jawa–Tionghoa dari Rembang

Batik Lasem, yang berasal dari Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, adalah bukti nyata akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa sejak abad ke-15. Kota ini bahkan di kenal sebagai “Little Chinatown” karena pengaruh komunitas Tionghoa yang menetap dan berbaur secara harmonis.


🔴 1. Ciri Khas Warna & Teknik

  • Warna merah ikonik, di sebut getih pitik atau “darah ayam”, di ekstrak dari akar mengkudu dan bahan alami lainnya yang memberi tonal khas pesisir Lasem.

  • Batik ini juga di kenal sebagai Batik Tiga Negeri, sebab melibatkan tiga proses pewarnaan: merah dari Lasem, biru (indigo) dari Pekalongan, dan cokelat (sogan) dari Solo.


🐉 2. Motif Akulturasi Budaya

Batik Lasem menampilkan perpaduan motif Jawa dan Tionghoa:

  • Motif Tionghoa: Burung Hong (phoenix), naga, awan mega mendung, bunga teratai.

  • Motif Jawa & lokal: Sekar Jagad, gringsing, kawung, watu pecah, latoan (tumbuhan pantai).

Motif-motif tersebut merefleksikan nilai filosofis seperti keberuntungan, harmoni, dan rezeki—sebagian bahkan di abadikan dalam motif seperti Gunung Ringgit (melimpah rezeki) dan Sekar Jagad (persatuan dunia).


🏛️ 3. Sejarah & Perkembangan

  • Sejak kedatangan Laksamana Cheng Ho, keturunan Tionghoa menetap dan membatik bersama warga lokal. Catatan Babad Lasem bahkan menyebutkan peran Na Li Ni sebagai pelopor motif naga dan phoenix.

  • Masa keemasan terjadi sejak abad ke-19; eksportir batik Lasem menyuplai pasar regional dan global.

  • Pasca era kolonial, geliat batik Lasem sempat menurun, namun sejak akhir 1990-an ada kebangkitan melalui koperasi, dukungan pemerintah, dan regenerasi pembatik.


🎨 4. Pelestarian & Kreativitas Modern

  • Saat ini ada 70–200 perajin batik tulis, di topang sekitar 12 000 pembatik termasuk generasi muda yang di latih melalui muatan lokal di sekolah.

  • Inovasi terus di lakukan: motif baru menggunakan aksara Tionghoa, warna-kombinasi segar, hingga motif “Tiga Negeri” yang menjadi simbol tolerans.


🌍 5. Nilai & Keunggulan

Aspek Keterangan
Estetika unik Perpaduan warna cerah & motif simbolik Jawa–Tionghoa
Nilai sejarah Melambangkan toleransi lewat 600 tahun keberagaman Lasem
Nilai ekonomi Bersumber dari pewarna alami, tradisi membatik generasi ke generasi
Nilai edukatif Mengajarkan filosofi budaya & simbolisme lewat tekstil

Kesimpulan

Batik Lasem bukan hanya warisan tekstil—ia adalah kain bersejarah yang menyulam kisah toleransi, kerjasama, dan kreativitas antaretnis. Dari “Little Chinatown” hingga panggung nasional dan internasional, Batik Lasem kini menjadi lambang kebanggaan lintas budaya di tanah air.