Kerinci, sebuah kabupaten di Provinsi Jambi, Sumatra, di kenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah berkualitas tinggi. Salah satu komoditas unggulannya adalah kulit manis atau yang lebih di kenal secara internasional sebagai cinnamon. Kulit manis dari Kerinci terkenal karena aroma khasnya yang kuat, cita rasa manis yang lembut, serta kualitasnya yang premium, menjadikannya salah satu produk ekspor unggulan Indonesia.
Asal dan Jenis
Kulit manis Kerinci berasal dari pohon Cinnamomum burmannii, yang tumbuh subur di lereng-lereng pegunungan Bukit Barisan. Kawasan Kerinci, yang berada pada ketinggian 800–1.500 meter di atas permukaan laut, memberikan iklim sejuk dan tanah vulkanik yang sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman ini.
Karakteristik Kulit Manis Kerinci
Beberapa ciri khas yang membuat kulit manis Kerinci unggul di bandingkan produk sejenis dari daerah lain adalah:
-
Aroma tajam dan manis
Kandungan cinnamaldehyde yang tinggi menghasilkan aroma kuat yang menggugah selera. -
Tekstur lembut dan lentur
Mudah di gulung dan di keringkan tanpa mudah retak. -
Rasa manis alami
Tanpa rasa pahit yang kadang di temukan pada kulit manis dari varietas lain.
Proses Budidaya dan Panen
Para petani di Kerinci biasanya membudidayakan kulit manis secara turun-temurun. Pohon cinnamon di panen ketika berusia 8–10 tahun. Kulit batang di kupas secara manual, di keringkan di bawah sinar matahari hingga menggulung secara alami, lalu di kemas untuk distribusi. Proses ini sangat tergantung pada ketrampilan dan ketelitian petani, karena memengaruhi kualitas akhir produk.
Manfaat dan Penggunaan
Kulit manis Kerinci di gunakan secara luas dalam berbagai industri, antara lain:
-
Kuliner: Sebagai rempah untuk kue, minuman, dan masakan tradisional maupun internasional.
-
Farmasi dan kesehatan: Mengandung antioksidan, antimikroba, dan di percaya membantu menurunkan kadar gula darah.
-
Kosmetik dan aromaterapi: Di gunakan dalam parfum, sabun, dan minyak esensial.
Pasar Ekspor dan Nilai Ekonomi
Kulit manis Kerinci di ekspor ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, India, Belanda, dan Jerman. Rempah ini menjadi sumber penghasilan utama bagi ribuan petani lokal, dan berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.
Tantangan dan Peluang
Meskipun permintaan tinggi, petani masih menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga, akses pasar yang terbatas, dan ancaman deforestasi. Namun, dengan adanya program sertifikasi organik, dukungan dari pemerintah, serta peningkatan teknologi pascapanen, kulit manis Kerinci memiliki peluang besar untuk terus berkembang di pasar global.