perahu tradisional khas Mamuju—yang sering disebut sebagai “Topi Katinting” dalam konteks budaya lokal

perahu tradisional khas Mamuju “Topi Katinting”

🛶 Apa itu Katinting?

Katinting adalah perahu kayu kecil bermesin tempel hasil rakitan masyarakat pesisir Sulawesi Barat, termasuk Mamuju. Fungsi utamanya adalah untuk melaut—menangkap ikan, antar barang, dan berlayar antar pulau kecil Kata “Topi Katinting” kemungkinan muncul sebagai julukan simbolis, menggambarkan bagaimana katinting itu seperti “topi” di atas air—melindungi dan membawa kehidupan masyarakat pesisir.


⚙️ Karakteristik & Teknik Pembuatan

  • Bahan kayu lokal: di pahat dan di rakit tanpa cetakan, menggunakan insting para perajin

  • Mesin tempel modifikasi: seringkali rakitan lokal dari alat pertanian atau pompa air—efisien dan murah

  • Desain ringan & ramping: memungkinkan nimble dan mudah bermanuver dalam perairan dangkal.


🎯 Peran Sosial & Tradisi

  • Transportasi ekonomi: mengantar hasil laut atau kebutuhan antar kampung

  • Simbol identitas: bagian dari tradisi komunitas nelayan, menghantarkan ikatan sosial-historis

  • Atraksi budaya: sering di gunakan dalam lomba katinting, misalnya di Mamuju maupun Mamuju Tengah


🎉 Event & Festival Katinting di Mamuju

  • Lomba katinting Lanal Mamuju (2018): di adakan dalam rangka HUT Lanal, melibatkan puluhan perahu nelayan

  • Festival budaya lokal: seperti di Pasangkayu (dekat Mamuju), katinting menjadi simbol perahu adat dan ikut di meriahkan

  • HUT Sulawesi Barat (2023): 47 peserta berlomba di Pantai Arteri Mamuju, dengan hadiah jutaan rupiah


🔧 Tantangan & Upaya Pelestarian

Tantangan:

  • Pesaing dengan alat tangkap besar dan modern.

  • Generasi muda meninggalkan laut, beralih ke urban

  • Dampak lingkungan dan iklim terhadap kelangsungan tradisi.

Pelestarian:

  • Workshop pembuatan katinting bagi pemuda lokal.

  • Festival katinting untuk tingkatkan wisata budaya.

  • Pendataan & dukungan pemerintah untuk komunitas pesisir

 “Topi Katinting” Sebagai Lambang Maritim Mamuju

Katinting bukan sekadar perahu—ia adalah ikon maritim, identitas sosial, dan bagian dari cerita masyarakat pesisir Mamuju dan sekitarnya. Predikat “Topi Katinting” menggambarkan perannya yang protektif dan simbolik, persis seperti topi bagi petani: mendukung, melindungi, dan menandai siapa kita.